Tuesday, February 13, 2018

TERJADI PADA UMI MU’AWIYAH

Alkisah: sesungguhnya Hidun binti ‘Atibah ialah seorang yang kaya raya, dia banyak mempunyai banyak heawan, pada setiap jenisnya ada 1000 ekor, dan seribu budak yang patuh serta gudang yang dipen\uhi permata nan indah.

Dia mempunyai suami yang bernama al-fakih binti mughirah, salah satu keturunan kabilah Quraisyi, mereka mempunyai ruang tamu yang dibuat tanpa satir, kemudian suatu hari Fakih pergi untuk suatu acara, seketiak itu ada tamu datang ke rumahn ya. Dan disuruh masuk oleh Hindun, setelah Fakih pilang dan melihat Hindun di rumah bersama tamunya, Fakih malu dan dia bersitegang dan memarahinya (dikira zina).

Fakih berkata: seperti itu boleh bila dengan saudaranya, kemudian perkara ini diperbincangkan banyak orang dan sampai pada ayahnya Hindun binti ‘Athibah. ‘Athibah berkata: sesungguhnya banyak manusia yang sudah percaya pasda ceritamu, jadi sudah tidak rahasia lagi, maka ceritakanlah padaku, maka apabila berita itu benar, maka akan kukirim orang untuk membunuh Fkih secara rahasia.

Dan jika ceriata itu salah, maka aku akna meminta bantuan, sebagian pendeta zaman, agar terbukti mana ynag benar. Aku bersumpah dihadapannya! Sesungguhnya Hindun bebas dari apa yang dituduhkannya, kemudian ayah Hindun mengirim ke Fakih pendeta yang benar untuk menyelesaikan perkara sat itu juga. Fakih berkata: sungnguh aku telah memberiakan laknat bagi Hindun, maka harus diselesaikan masalah ini.
Kemudian Fakih keluar dari jama’ah, dari Bani ‘Abdidar dan Hindun keluar dari nisa’ Bani Umaiyah.

Ketika jama’ah itu meninggalkan wilayah dan mendekati pendeta, ayah Hindun melihay wajah Hindun pucat dan berubah sikap, dan kemudian ayah Hindun bertanyasaya belum pernah melihat dirimu8 seperti ini? Hindun menjawab demi Allah saya tidak tahu saya seperti ini, memang saya datang sebagai manusia, yang kadang salahdan celaka, sehingga tidak seorang pun percay apadaku. Untuk menerima balak, sehingga berdampak buruk bagi kita selamanya.

Kemudian ayah Hindun berkata pada Hindun, kita akan menyembunyikan poada Fakih dan mengujinya, maka apabila kita ceritakan tentang dia, maka kita akan tahu sejauh mana akan pengetahuannya.

Kalau tidak kita meninggal saja. Kemudian mereka meletakan biji gandum dipunggung kuda, kemudian setelah ampai fakih menurunkannya dan menghormatinya maka mereka berkata pda fakih : kami telah membrimu masalah dan kami telah benar-benar menyembunyikannya untuk kami beritahukan padamu. apa itu (bingkisan)? Fakihh menjawab, buah dzakar mereka berkata : kami ingin jawaban yang lebih jelas dari mereka berkata : kami ingin jawaban yang lebih jelas dari pada itu. Maka fakih menjawab: kekasih yang baik dengan mahar yang halal. Mereka menjawab: betul –betul lihatlah pada wanita- wanita itu mka fakih meneliti satu persatu dan bertanya apa maksudnya semua itu.

Hingga sampai pada hindun dan menepuk pundaknya , fakih komentar : Demi Allah kamu bukan pezina, kamu bbas atas yang elah dibincangkan padamu.Kemudian etelah fakih sadar dia menyapa hindun dan kembali padanya dan memeluknya dengan lega dan hindun berkata pada fakih mustahil bagiku Demi Tuhan adaa dua saksi atas aku hanyalah milikmu dan tidak akan pudar sehingga aku kau tolak.

Ketika sudah basi/susut perkataan pendeta atas perkara itu maka banyak orang menyanjung hindun sehingga bertemu Abu sofyan dan memberikanya harta yang mulia padanya. Kemudian saya (abu sofyan) merelakannya dan menikahi hindun kemudian lahirlah mu’awiyah dan menjadi pemimpin yang menguasai jagad timur sampai barat. Wallahu A’lam.

No comments:

Post a Comment