Tuesday, February 13, 2018

TENTANG KEFASIHAN DAN KEMULIAAN


Diceritakan dari Abdullah bin Abbas. Dia adalah seorang tokoh atau pemuka yang dermawan dan terhormat. Sesungguhnya beliau menempati tempat tinggalnya dan
pergi dari negara Syam menuju ke negara Hijaz, kemudian Dia meminta pada pembantunya untuk membawakannya makanan,
ternyata mereka tidak menemukannya.
Setelah itu dia berkata kepada utusanya : ‘’pergilah Kamu ke suatu daratan atau daerah, mudah-mudahan Kamu menemukan sebuah ladang dan perkampungan yang terdapat susu dan makanan.

Kemudian berlalulah pembantu-pembantunya, kemudian mereka bertemu seorang wanita tua.
Lalu mereka berkata kepada wanita tersebut: ‘’Apakah Kamu mempunyai makanan yang dapat Kami beli?’’.
Wanita tua itu menjawab : ‘’ makanan yang untuk diperjual belikan itu tidak ada’’.

Sebagian dari mereka berkata : ” beri kami separonya :”
Wanita itu berkata lagi :” Akan tetapi Saya mempunyai maksud untuk diriku dan anak-anakku ”.
Mereka berkata: ‘’Dimana anak-anakmu?’’.

Wanita itu menjawab: ‘’mereka sedang menggembala mungkin sebentar lagi pulang ’’.
Mereka berkata lagi: ‘’Saya tidak menghitungmu dan anak-anakmu?’’,
Wanita itu berkata:” ada roti diatas bara api yaitu abu panas”.
Mereka berkata : “ tidak adakah sesuatu selain itu? “.
Wanita itu menjawab : “ Tidak ada “.
Sebagian dari mereka berkata :” Berilah aku separonya “.
Maka wanita itupun berkata : “
Adapun sesisir roti atau separuh roti tidak Saya berikan kepadanya, sedangkan roti yang utuh saya memberikannya.

Kemudian mereka berkata kepada wanita itu: ‘’Kami mencegah separuh dan memberikan seluruhnya.
Kemudian wanita itu menjawab: ‘’Betul, karena sesungguhnya memberikan sesisir roti adalah pekerti yang rendah dan memberikan utuh adalah kesempurnaan dan afdhol, maka Saya mencegah apa yang merendahkanku dan Saya memberikan apa yang dapat mengangkatku.

Lantas mereka memberikan kepadanya dan wanita itu tidak berkata kepada mereka, dari mana mereka dan dari mana mereka datang?.
Maka ketika mereka datang kepada Abdullah dan memberitahukan kepadanya tentang wanita itu, maka Abdullah terkejut dengan kabar tersebut.

Kemudian beliau berkata kepada mereka: ‘’Bawalah mereka saat ini, kemudian mereka kembali lagi kepada wanita itu dan berkata kepadanya: ‘’Ikutlah bersama Kami menuju sahabat Kami karena beliau menghedakimu’’.
Maka wanita itu berkata: ‘’Siapakah sahabat kalian?’’.

Merreka menjawab: ‘’beliau adalah Abdullah bin Abbas”.
Wanita itu berkata lagi: ‘’Saya tidak mengenal nama ini dan siapakah Abbas ini?’’.
Mereka menjawab: ‘’Beliau adalah paman Rasulullah SAW.
Wanita itu berkata: ‘’ Dan beliau adalah bapak kalian yang terhormat dan mulia, dan keturunannya yang mulia pula’’, Dan mengapa beliau menghendakiku?’’.
Mereka menjawab: ‘’Beliau akan mencukupimu dan akan berbuat baik padamu.

kemudian wanita berkata: ‘’Aduh, demi Allah apabila beliau mengerti apa yang saya lakukan dan menggantikan apa yang saya berikan, maka bagaimana?, Padahal wajib bagi makhluk untuk saling membantu sebagian dengan yang lain. Maka mereka senantiasa bersamanya sampai mereka membawanya kepada Abdullah.
Ketika wanita itu sampai kepada Abdullah ia memberi salam kepadanya dan beliau menjawab salamnya, kemudian beliau mempersilahkan duduk kepada wanita itu.
Lalu Abdullah berkata kepada wanita itu: ‘’Dari mana Kamu?’’.
Wanita itu menjawab: ‘’Saya dari bani Kalb”.
Beliau berkata lagi: ‘’bagaimana kabar Kamu?’’.

Wanita itu menjawab: ‘’Saya tidak tidur sedikitpun semalaman, sampai saya terjaga beberapa malam, kemudian saya melihat sesuatu yang dapat menyedapkan pandangan mata. Maka ia tidak menemukan sedikitpun kehidupan dunia kecuali apa yang ia telah temukan.
Abdullah berkata : “Apa yang dapat kamu berikan kepada anak-anakmu jika mereka hadir “.
Wanita itu menjawab “:saya akan memberikan kepada mereka apa yang dikatakan oleh chatim Tho’I:
Aku telah menunduklan rasa dahaga dan selalu melidunginya sehingga aku mendapatkan makanan yang mulia .
kekaguman Abdullah bertambah setelah beliau mendengar Syair itu lalu beliau bertanya kepada wanita tersebut : “ Bila anakmu datang kepadamu sedangkan mereka dalam keadaan lapar apa yang apa yang engkau perbuat?”.

Lalu wanita itu menjawab : Hai Abdullah , mungkin menurutmu sepotong roti itu sangat berharga sehingga yang kau bicarakan hanya roti tersebut . Lupakanlah masalah ini karena masalah ini dapat merusak jiwa dan meninggalkan sebuah kehinaan.
kemudian Abdullah berkata :’ datangkanlah anak-anaknya kepadaku, lalu mereka mendatangkan anak-anak tersebut.

Ketika anak-anak mendekati Abdullah mereka melihat ibunya, lalu mereka mengucapkan salam.
Lalu Abdullah mendekat kepada mereka dan berkata : “ Aku tidak memanggilmu dan ibumu karena aku benci, tetapi karena aku cinta kesolehanmu dan rasa sakit yang disebabkan makan sedikit .
Kemudian anak-anak berkata : “ Ini masalah kecil, terkecuali sebuah permintaan atau mengimbangi perbuatan orang terdahulu”. Abdullah berkata ; “ tidak seperti apa yang kau maksud , tetapi malam ini aku ingin mendampingi kalian semua . maka aku berkeinginan meletakan sebagian hartaku kepada kalian semua.
Lalu mereka berkata :” Hai Abdullah Kami hidup terbiasa dan juga rezeki yang serba tercukupi , berikanlah harta itu kepada orang yang berhak, tetapi bila engkau memulai memberikan yang pertama kali tanpa harus didahului permintaan maka terima kasih atas pengertianmu dan kebaikanmu diterima.
kemudian Abdullah berkata :” semua untuk itu , lalu beliau memerintahkan mereka untuk membawa 10000 dirham dan 20 unta.

Kemudian Wanita itu barkata kepada anak-anaknya :” Hendaklah masing-masing kalian berkata sesuatu tentang gandum nanti aku akan mengikutimu.
Maka anak yang paling besar berkata :”Aku menyaksikan kebaikan ucapan dan perbuatanmu”.
Kemudian anaknya yang kedua berkata :” saya menderma dengan kemurahan hati sebelum diminta merupakan pekerjaan yang agung dan kemuliaan hati”.

Lalu anak yang terkecil berkata :” wajib bagi orang yang”. perbuatannya seperti ini untuk mebdapatkan perlindungan manusia.
Lalu yang lebih tua berkata :” Demi Allah seumurmu kau akan mendapat keagungan dan terjaga dari kedzaliman dan kehancuran”.

No comments:

Post a Comment