Bukan orang arif itu, orang yang bila ia menunjuk sesuatu ia merasa bahwa Allah lebih dekat dari isyarat-Nya, tetapi orang arif itu ialah yang tidak mempunyai isyarat, karena merasa lenyap diri dalam wujud Allah, dan diliputi oleh pandangan [zuhud] kepada Allah".
Yakni, siapa yang masih mempunyai pandangan kepada sesuatu selain Allah, maka belum sempurna sebagai seorang [yang mengenal kepada Allah].
Tetapi seorang arif yang sesungguhnya, ialah yang merasakan kepalsuan sesuatu selain Allah, sehingga pandangannya tiada lain kecuali kepada Allah.
No comments:
Post a Comment