SEBAB DO’A TIDAK
DIKABULKAN
Telah dikisahkan bahwa nabi Musa as. melihat seorang pemuda yang sedang berdo’a dan memohon dengan sungguh akan sebuah keinginan.
Lalu nabi Musa as. berkata: ’’Wahai Tuhanku jika keinginannya itu masih dalam kemampuanku pasti aku akan mengabulkannya.”
Kemudian Allah SWT menegurnya: ’’Wahai Musa, sesunguhnya pemuda itu mempunyai kambing dan hatinya hanya terpaku pada kambing tersebut, sedang Aku tidak akan mengabulkan do’a seorang hamba yang memohon kepadaKu, dimana hatinya terpaku pada selain Aku.”
Kemudian nabi Musa as. menceritakan keadaan tersebut kepada pemuda itu. Maka hatinya menjadi terpusat pada Allah, lalu Allah mengabulkan keinginannya.
PENGGOLONGAN MANUSIA BERDASARKAN AKALNYA
Sebagian Ulama berkata: ’’Aku berkunjung ke rumah Sufyan Atsauri di Makkah dan aku mendapatinya sedang sakit dan minum obat, lalu aku berkata kepadanya: ’’Aku ingin bertanya kepadamu beberapa hal.”
Sufyan menjawab: ’’Katakan kepadaku apa masalahmu!’’.
Aku kembali bertanya: ’’Jelaskan kepadaku bagaimana penggolongan manusia berdasarka akalnya ditinjau dari manusia biasa?’’.
Beliau menjawab: “Para ahli fiqh.”
Aku bertanya lagi: ’’Lalu dari golongan penguasa?’’.
Beliau menjawab: “Para ahli zuhud.”
‘’Kemudian dari golongan bangsawan?’’ kataku
Beliau menjawab: “Orang-orang yang bertaqwa.”
“Lalu dari golongan rakyat jelata?” tanyaku lagi.
Beliau menjawab: “Orang yang menulis hadist lalu dengan hadist itu ia makan harta orang lain.”
‘’Kemudian dari golongan orang-orang hina?’’ tanyaku
Beliau menjawab: “Orang-orang dholim, mereka adalah anjing-anjing neraka.”
BUKTI RAHMAT ALLAH SWT
TERHADAP UMATNYA
Telah diceritakan bahwa seorang Arab Badui datang kepada Rasululloh dan berkata: ’’Wahai Rasulullah, ketika aku mendatangi engkau, aku melewati sebuah rimba, disana aku mendengar suara anak-anak burung, lalu aku mengambilnya dan meletakannya diatas kopiahku. Kemudian induk dari anak burung itu datang dan berputar diatas kepalaku, lalu aku membukakan kopiahku untuknya, kemudian aku letakkan dan kukumpulkan menjadi satu dalam kopiahku.
Rasulullah bersabda: ‘’Turunkan Mereka dari kepalamu!’’
Iapun menurunkannya, kemudian induk burung itu memberi makan anak-anaknya dengan paruh miliknya.
Kemudian Rasulullah bertanya kepada para sahabat: ’’Kagumkah kalian?, demi Dzat yang mengutusku dengan kebenaran sesungguhnya Allah senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang pada hamba-hambaNya, meskipun dalam wujud induk burung yang memberi makan anak-anaknya dengan paruhnya.”
Kemudian Rasulullah berkata pada pemuda itu: ‘’Pulanglah dan letakkan burung-burung pada tempatnya!’’
Lalu ia berkata: ’’Aku pulang bersama burung-burung itu dan induk burung tersebut terus mengepakkan sayapnya hingga aku meletakkan mereka pada tempat semula.’’
SEBAB DATANGNYA DZUN NUN DAN TAUBATNYA
Telah dikatakan pada Dzun nun: “Apa sebab taubatmu?’’.
Ia berkata: ‘’Aku keluar dari negara Mesir sebagai seorang musafir menuju ke suatu daerah, lalu aku tertidur ditengah perjalanan tepatnya disebuah tanah lapang, tiba-tiba aku bermimpi bertemu dengan burung buta jatuh dari sarangnya, kemudian tiba-tiba bumi terbelah dan keluar dua piring darinya, yang satu dari perak dan yang lainnya dari emas. Pada piring pertama terdapat biji-bijian dan pada piring yang kedua terdapat air. Lalu burung buta itu makan biji-bijian dan minum air tadi.”
Lalu aku bertaubat kepada Allah SWT dan menetapkan diri pada pintunya, hingga Allah menerima taubatku.
Telah dikisahkan bahwa Allah membagi umatnya menjadi 5 bagian yaitu para Ulama, para Zahidin, para pahlawan perang, para penguasa pemerintahan dan para pedagang.
Para Ulama adalah pewaris para nabi, para Zahidin adalah penguasa bumi, para pahlawan perang adalah penolong Allah, para pemerintah atau pemimpin adalah penjaga Allah atas umatnya, dan para pedagang adalah pemegang amanat Allah.
Jika para Ulama cinta terhadap harta, kepada siapa seseorang akan meminta petunjuk?.
Jika para Zahidin naik darah, kepada siapa seseorang akan menganut?. Jika para pahlawan perang berkhianat, melalui siapa orang-orang akan memperoleh kemenangan?
Jika para pedagang tidak jujur, melalui siapa orang-orang akan memperoleh kepercayaan?
Jika pemimpin/pemerintah seperti lalat, melalui siapa rakyat akan memperoleh perlindungan?
Maka tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah SWT yang luhur dan agung.
Sebagian Ulama berpendapat: Manusia diciptakan dalam keadaan bergolong-golongan, yaitu:
Ø 1 golongan sebagai pembicara
Ø 1 golongan sebagai ahli ibadah
Ø 1 golongan sebagai penolong
Ø 1 golongan sebagai pekerja
Ø 1 golongan sebagai pemimpin atau pemerintah dan golongan-golongan selain itu adalah golongan orang-orang hina dan dholim yang hanya memperkeruh air, menaikkan hawa panas dan mempersempit jalan.
No comments:
Post a Comment