Diceritakan kembali oleh Dzin Nun, dia berkata:
Ketika aku pergi ke sungai untuk mencuci pakaianku, tiba-tiba di hadapanku muncul seekor kalajengking yang besar. Lantas aku meminta tolong dan perlindungan dari Allah, mencukupkanku agar hal buruk ini tidak terjadi lagi. Kalajengking itu lantas pergi menjauh ke sungai. Pada saat itu seekor katak yang besar keluar dari sungai berenang di permukaan air dengan seekor kalajengking di atas punggungnya. Aku pun berjalan lewat belakang mereka, dan aku tidak mendekati mereka hingga mereka sampai di ujung sungai.
Kalajengking tadi pergi dari tempat itu, mendatangi sebuah pohon yang besar, cabang-cabangnya banyak , dan sangat rindang. Di bawah pohon, ada seorang pemuda yang sedang tidur dalam keadaan mabuk. Akupun berkata,”Laa Khaula Walla Quwwata Illa Billah.”
Saat itu juga kalajengking tadi mendekatinya dari arah lain, dan ingin menyengat pem uda itu. Akupun bersembunyi, saat kalajengking itu mendekati pemuda itu maka aku akan membunuhnya. Saat itu tiba-tiba seekor ular besar muncul di hadapanku, ular itu juga ingin membunuh pemuda itu. Mengetahui rencana ular, kalajengking tadi pun merayap lantas menyengat ular itu, dan terus menerus menyakitinya hinnga ular itu mati. Kalajengking tersebut kemudian kembali ke sungai, dan menaiki katak yang ia naiki tadi.
Aku mengikuti kalajengking itu hingga sampai ke tempat semula, lantas aku kembali ke pemuda tadi dan melantunkan syair:
Hai orang orang yang tidur
Dzat yang Agung telah menjagamu dari kejelekan
Yang terwujud dalam kedholiman
Bagaiman mata tertidur
Melupakan Allah yang berjuluk Raja
Yang faedah-faedah nikmat
datang kepadamu dari Nya
Perkataanku menjadi peringatan anak muda itu. Akupun menceritakan suatu kisah kepadanya.
Selanjutnya dia bertobat atas apa yang ia lakukan, dia melepas jauh kelalaiannya, memakaikan sifat perjuangan pada dirinya, dan menetapkan hal itu hingga ia mati.
Dikisahkan dari Wahab bin Manbah:
Ada seorang hamba dari kaum bani Israel yang menyembah Allah SWT di sebuah tempat pertapaan dekat sungai. Ia mempuanyai kerabat / saudara yang menjadi pemotong baju. Kemudian datang seorang persia dengan membawa tali celana, lalu ia mencopot baju dan celananya, dan ia mandi di sungai setelah iu ia memakai bajunya dan lupa memakai celananya, lalu ia pergi.
Setelah itu datang seorang penangkap ikanyang menangkap ikan dengan jala. Lalu ia melihat celana itu lantas mengambilnya dan kemudian pergi. Tak lama kemudian seorang persi tadi kembai,tetapi tidak menemukan celananya . lalu ia berkata pada si pemotong baju : Aku lupa celanaku trtinggal disini! Lalu si pemotong baju berkata : Aku tidak melihatnya ! kemudian seorang persi tadi meloloskan pedangnya lali membunuh si pemotong baju..
Meka ketika seorang hamba Allah tadi mengetahui hal itu ia merasa dan berkata : Wahai Tuhanku, Orang yang mengambil celana adalah si penangkap iakn akan tetapi yang dibunuh adalah si pemotong baju . lalu ketika malam tiba saat ia tidur Allah menegur lewat mimpinya.
Wah hamba yang shaleh kami tidak tertipu dan kamu tidak akan bisa mengetahui ilmu Tuhanmu. Ketahuilah bahwa seseorang persi tadi telah membunuh ayah dari penangkap ikan dan ia mengambil hartanya, sementara celana itu adalah termasuk dari hartanya dan sipemotong baju tadi catatan amalnya telah di penuhi dengan kebaikkan sementara catatan keburukannya hanya satu sedang cat
atan amal dari seorang persi tadi dipenuhi dengan keburukan sementara hanya satu, maka ketika ia membunuh sipemotong baju terhapuslah satu kejelekan sipemotong kaya serta terhapuslah nsatu kebaikkan orang persi tadi. Dan Tuhanmu mengerjakan apa yang ia kehendaki dan menghukumi apa yang dia kehendaki
No comments:
Post a Comment