Diceritakan bahwa Abdulloh bin Jad'an orang miskin yang menjadi seorang penjahat yang keji. Sampai ia memarahi ayahnya dan keluarganya. Mereka akhirnya meninggalkan dirinya sendirian. Mereka juga bersumpah tidak akan melindunginya selama-lamanya. Ia keluar pergi kewilayah Makkah dalam keadaan bingung dan sedih.
Seandainya ia mati dan tidak berhenti berjalan sehingga ia melihat lubang di kemudian ia masuk kedalam dan berharap kembali dalam keadaan hidup atau ada sesuatu yang membunuhnya sehingga dapat melenyapkannya dari kehidupan.
Tiba-tiba Jad'an melihat seekor ular yang sangat besar dan kedua matanya bersinar seperti lampu. Ular itu mendekati Jad'an. Ia lalu berlari, ular itu malah mrgikutinya dari belakang.
Jad'an menoleh kebelakang, ular itu memandanginya.
Jad'an tidak bisa berlari dari ular itu, iapun menghadapinya dan memukulnya. Ternyata ular itu terbuat dari perak dan matanya adalah yaqut. Jad'an memecah ular tadi dan mengambil matanya.
Tiba-tiba dibelakangnya ada sebuah tempat seperti rumah/ruangan. Ia masuk kedalam tubuh ular yang besar dan panjang dan kepalanya ada papan.
Jad'an melihat …………….. yang besar pada ruang tengah yang terbuat dari yaqut, mutiara, zabarjud, dan emas. Ia mengambil perhiasan tersebut secukupnya dan mengunci pintu itu.
Jad'an mengirimkan perhiasan kepada ayahnya supaya ayahnya meridhoinya untuk bertemu semua keluarganya yang telah retak dan ia dapat memberikan makanan kepada orang-orang. Juga melakukan kebaikan dari harta simpanannya itu.
Sehingga Nabi bersabda:" Sungguh aku berteduh pada mangkuk besar Abdullah bin Jadj'an.” Dari Hijr, Aisyah berkata:"Apakah harta tersebut dapat memberikan manfaat baginya?”. Nabi menjawab:"tidak, karena ia tidak pernah memakannya ya Tuhan ampunilah dosa-dosanya pada hari kiamat".
No comments:
Post a Comment