Monday, April 18, 2016

BAG.6-PERMULAN BELAJAR UKURAN BELAJAR DAN TATA TERTIBNYA | TERJEMAH TA'LIMUL MUTA'ALLIM


Hari Mulai Belajar

ﻛﺎﻥ ﺃﺳﺘﺎﺫﻧﺎ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺑﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻗﻒ ﺑﺪﺍﻳﺔ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﻋﻠﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ، ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺮﻭﻯ ﻓﻰ ﺫﻟﻚ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻭﻳﺴﺘﺪﻝ ﺑﻪ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﺷﻴﺊ ﺑﺪﺉ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﺇﻻ ﻭﻗﺪ ﺗﻢ

Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat Pada hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain segala sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi sempurna.”

ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻔﻌﻞ ﺃﺑﻰ . ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺮﻭﻯ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻋﻦ ﺃﺳﺘﺎﺫﻩ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺟﻞ ﻗﻮﺍﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺷﻴﺪ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ

Dan seperti ini pula yang dikerjakan Abu Hanifah. Mengenai hadist di atas, beliau juga diriwayatkan dari guru beliau Syaikhul Imam Qawamuddin Ahmad bin Abdur Rasyid.

ﻭﺳﻤﻌﺖ ﻣﻤﻦ ﺃﺛﻖ ﺑﻪ، ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻳﻮﺳﻒ ﺍﻟﻬﻤﺬﺍﻧﻰ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ، ﻛﺎﻥ ﻳﻮﻗﻒ ﻛﻞ ﻋﻤﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻋﻠﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ .
Saya mendengar dari orang kepercayaanku, bahwa Syekh Abu Yusuf Al-Hamdani juga menepatkan semua perbuatan bagus pada hari rabu.

ﻭﻫﺬﺍ ﻷﻥ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺧﻠﻖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻨﻮﺭ، ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﻧﺤﺲ ﻓﻰ ﺣﻖ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ .

Demikianlah, karena pada hari rabu itu Allah menciptakan cahaya, dan hari itu pyla merupakan hari sial bagi orang kafir yang berarti bagi orang mukmin hari yang berkah.

Panjang Pendeknya Pelajaran

ﻭﺃﻣﺎ ﻗﺪﺭ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﻓﻰ ﺍﻹﺑﺘﺪﺍﺀ : ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺤﻜﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻘﺎﺿﻰ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﺃﺑﻰ ﺑﻜﺮ ﺍﻟﺰﺭﻧﺠﺮﻯ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ : ﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺪﺭ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﻟﻠﻤﺒﺘﺪﺉ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻤﻜﻦ ﺿﺒﻄﻪ ﺑﺎﻹﻋﺎﺩﺓ ﻣﺮﺗﻴﻦ ﺑﺎﻟﺮﻓﻖ ﻭﻳﺰﻳﺪ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻛﻠﻤﺔ ﺣﺘﻰ ﺃﻧﻪ ﻭﺇﻥ ﻃﺎﻝ ﻭﻛﺜﺮ ﻳﻤﻜﻦ ﺿﺒﻄﻪ ﺑﺎﻹﻋﺎﺩﺓ ﻣﺮﺗﻴﻦ، ﻭﻳﺰﻳﺪ ﺑﺎﻟﺮﻓﻖ ﻭﺍﻟﺘﺪﺭﻳﺞ، ﻭﺃﻣﺎ ﺇﺫﺍ ﻃﺎﻝ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﻓﻰ ﺍﻹﺑﺘﺪﺍﺀ ﻭﺍﺣﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺍﻹﻋﺎﺩﺓ ﻋﺸﺮ ﻣﺮﺍﺕ ﻓﻬﻮ ﻓﻰ ﺍﻹﻧﺘﻬﺎﺀ ﺃﻳﻀﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺬﻟﻚ، ﻷﻧﻪ ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺫﻟﻚ، ﻭﻻ ﻳﺘﺮﻙ ﺗﻠﻚ ﺍﻹﻋﺎﺩﺓ ﺇﻻ ﺑﺠﻬﺪ ﻛﺜﻴﺮ

Mengenai ukuran seberapa panjang panjang yang baru dikaji, menurut keterangan Abu Hanifah adalah bahwa Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi oarang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihapalkan dengan faham, setelah diajarkannya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghapal dengan paham pula setelah diulanga dua kali. Demikianlah lambat laun setapak demi setapak. Apabila pelajaran pertama yang dikaji itu terlalu panjang sehingga para pelajar memerlukan diulanganya 10 kali, maka untuk seterusnya sampai yang terakhirpun begitu. Karena hal itu menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan kecuali dengan susah payah.”

ﻭﻗﺪ ﻗﻴﻞ : ﺍﻟﺴﺒﻖ ﺣﺮﻑ، ﻭﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﺃﻟﻒ

Ada dikatakan: “pelajaran baru satu huruf, pengulangannya seribu kali.”

Tingkat Pelajaran Yang Di Dahulukan

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﺒﺘﺪﺉ ﺑﺸﻴﺊ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﻓﻬﻤﻪ، ﻭﻛﺎﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ ﺷﺮﻑ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻌﻘﻴﻠﻰ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ : ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﻋﻨﺪﻯ ﻓﻰ ﻫﺬﺍ ﻣﺎ ﻓﻌﻠﻪ ﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺨﺘﺎﺭﻭﻥ ﻟﻠﻤﺒﺘﺪﺉ ﺻﻐﺎﺭﺍﺕ ﺍﻟﻤﺒﺴﻮﻁ ﻷﻧﻪ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﻬﻢ ﻭﺍﻟﻀﺒﻂ، ﻭﺃﺑﻌﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﻟﺔ، ﻭﺃﻛﺜﺮ ﻭﻗﻮﻋﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ .

Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang dengan mudah telah bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata; “Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti yang telah dikemukakan oleh para guru kita. Yaitu untuk murid yang baru, mereka pilihkan kitab-kitab yang ringkas/kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah di fahami dan di hapal, serta tidak membosankan lagi pula banyak terperaktekan.

Membuat Catatan

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻌﻠﻖ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻀﺒﻂ ﻭﺍﻹﻋﺎﺩﺓ ﻛﺜﻴﺮﺍ، ﻓﺈﻧﻪ ﻧﺎﻓﻊ ﺟﺪ

Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran-pelajaran yang sudah di fahami hafalannya, untuk kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali.

ﻭﻻ ﻳﻜﺘﺐ ﺍﻟﻤﺘﻌﻠﻢ ﺷﻴﺌﺎ ﻻ ﻳﻔﻬﻤﻪ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻮﺭﺙ ﻛﻼﻟﺔ ﺍﻟﻄﺒﻊ ﻭﻳﺬﻫﺐ ﺍﻟﻔﻄﻨﺔ ﻭﻳﻀﻴﻊ ﺃﻭﻗﺎﺗﻪ .

Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang dengan sia-sia belaka.

Usaha Memahami Pelajaran

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﺠﺘﻬﺪ ﻓﻰ ﺍﻟﻔﻬﻢ ﻋﻦ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ ﺑﺎﻟﺘﺄﻣﻞ ﻭﺑﺎﻟﺘﻔﻜﺮ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ، ﻓﺈﻧﻪ ﺇﺫﺍ ﻗﻞ ﺍﻟﺴﺒﻖ ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻭﺍﻟﺘﺄﻣﻞ ﻳﺪﺭﻙ ﻭﻳﻔﻬﻢ . ﻗﻴﻞ : ﺣﻔﻆ ﺣﺮﻓﻴﻦ، ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺳﻤﺎﻉ ﻭﻗﺮﻳﻦ، ﻭﻓﻬﻢ ﺣﺮﻓﻴﻦ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺣﻔﻆ ﺳﻄﺮﻳﻦ . ﻭﺇﺫﺍ ﺗﻬﺎﻭﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﻔﻬﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﺠﺘﻬﺪ ﻣﺮﺓ ﺃﻭ ﻣﺮﺗﻴﻦ ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺫﻟﻚ ﻓﻼ ﻳﻔﻬﻢ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻴﺴﻴﺮ

Pelajar hendaknya mencurahkan kemampuannya dalam memahami pelajaran dari sang guru, atau boleh juga dengan cara diangan-angan sendiri, di fikir-fikir dan sering diulang-ulang sendiri. Karena bila pelajaran yang baru itu hanya sedikit dan sering diulang-ulang sendiri, akhirnyapun dapat dimengerti. Orang berkata : “Hafal dua huruf lebih bagus daripada mendengarkan saja dua batas pelajaran. Dan memahami dua huruf lebih baik daripada menghapal dua batas pelajaran. Apabila seseorang telah pernah satu atau dua kali mengabaikan dan tidak mau berusaha, maka menjadi terbisakan, dan menjadi tidak bisa memahami kalimat yang tidak panjang sekalipun.

Berdo’a

ﻓﻴﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﻬﺎﻭﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﻔﻬﻢ ﺑﻞ ﻳﺠﺘﻬﺪ ﻭﻳﺪﻋﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺠﻴﺐ ﻣﻦ ﺩﻋﺎﻩ، ﻭﻻ ﻳﺨﻴﺐ ﻣﻦ ﺭﺟﺎﻩ . ﻭﺃﻧﺸﺪﻧﺎ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷﺟﻞ ﻗﻮﺍﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺣﻤﺎﺩ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﺇﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﺼﻔﺎﺭ ﺍﻷﻧﺼﺎﺭﻯ ﺇﻣﻼﺀ ﻟﻠﻘﺎﺿﻰ ﺍﻟﺨﻠﻴﻞ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﺍﻟﺸﺠﺮﻯ ﻓﻰ ﺫﻟﻚ ﺷﻌﺮﺍ :
ﺃﺧﺪﻡ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺧﺪﻣـــــــﺓ ﺍﻟﻤﺴﺘﻔﻴﺪ ﻭﺃﺩﻡ ﺩﺭﺳﻪ ﺑﻔﻌﻞ ﺣـــــــﻤﻲﺩ
ﻭﺇﺫﺍ ﻣـــــــﺎ ﺣﻔﻈﺖ ﺷﻴﺌﺎ ﺃﻋﺪﻩ ﺛﻢ ﺃﻛﺪﻩ ﻏﺎﻳﺔ ﺍﻟﺘﺄﻛـــــ
ـــــــﻴﺪ
ﻛﻰ ﻻ ﻳﺰﻭﻝ ﺛﻢ ﻋﻠﻘﻪ ﻛﻰ ﺗﻌﻮﺩ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﺇﻟﻰ ﺩﺭﺳﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﺄﺑﻴﺪ
ﻓﺈﺫﺍ ﻣﺎ ﺃﻣﻨﺖ ﻣــــــــــــﻨﻪ ﻓﻮﺍﺗﺎ ﻓﺎﻧﺘﺪﺏ ﺑﻌﺪﻩ ﻟﺸﻴﺊ ﺟــــــﺪﻳﺪ
ﻣﻊ ﺗﻜﺮﺍﺭ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣــــــــــــﻨﻪ ﻭﺍﻗﺘﻨﺎﺀ ﻟﺸﺄﻥ ﻫـــــﺬﺍ ﺍﻟﻤـﺰﻳﺪ
ﺫﺍﻛــــــــﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺎﻟﻌﻠﻮﻡ ﻟﺘﺤﻴﺎ ﻻ ﺗﻜﻦ ﻣﻦ ﺃﻭﻟﻰ ﺍﻟﻨﻬﻰ ﺑﺒﻌﻴﺪ
ﺇﺫﺍ ﻛﺘﻤﺖ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﺃﻧﺴﻴﺖ ﺣــﺘﻰ ﻻ ﺗﺮﻯ ﻏﻴﺮ ﺟـــــﺎﻫﻞ ﻭﺑﻠﻴﺪ
ﺛﻢ ﺃﻟﺠﻤﺖ ﻓـــــــﻰ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻧﺎﺭﺍ ﻭﺗﻠﻬﺒﺖ ﺑﺎﻟﻌـــــــﺬﺍﺏ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪ

Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do’a kepada Allah dan meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do’a yang di mohonkan, dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan.
Sya’ir Imlak Al-Qadli Al-Khalil Asy-Syajarzi dibawakan kepada kami oleh guru kami syaikh Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin ismail As-Shaffar, sebagai berikut :

Abdilah ilmu, bagaikan anda seorang abdi
Pelajari selalu, dengan berbuat sopan terpuji
yang telah kau hafal, ulangi lagi berkali-kali
lalu tambatkan dengan temali kuat sekali
Lalu catatlah, agar kau bisa mengulangi lagi
Dan selamanya, ku bisa mempelajari
Jikalau engkau, telah percaya tak kan lupa
Ilmu yang baru, sesudah itu masuki segera
Mengulang-ulang, ilmu yang dulu, jangan terlalai
Dan bersungguhan, agar yang ini, kan menambahi
Percakapilah mereka, agar ilmumu hidup selalu
Jangan menjauh, dari siap berakal maju
Bila ilmu, kau sembunyikan jadi membeku
Kau kan kenal, jadi si bodoh yang tolol dungu
Api neraka kan membelenggumu nanti kiamat
Siksa yang pedihpun menimpamu menjilat-jilat
Mudzakarah Munadharah Dan Mutharahah

ﻭﻻ ﺑﺪ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺬﺍﻛﺮﺓ، ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻇﺮﺓ، ﻭﺍﻟﻤﻄﺎﺭﺣﺔ، ﻓﻴﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻞ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﺎﻹﻧﺼﺎﻑ ﻭﺍﻟﺘﺄﻧﻰ ﻭﺍﻟﺘﺄﻣﻞ، ﻭﻳﺘﺤﺮﺯ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻐﺐ ‏[ ﻭﺍﻟﻐﻀﺐ ‏] ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﻨﺎﻇﺮﺓ ﻭﺍﻟﻤﺬﺍﻛﺮﺓ ﻣﺸﺎﻭﺭﺓ، ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﻭﺭﺓ ﺇﻧﻤﺎ ﺗﻜﻮﻥ ﻻﺳﺘﺨﺮﺍﺝ ﺍﻟﺼﻮﺍﺏ ﻭﺫﻟﻚ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﺤﺼﻞ ﺑﺎﻟﺘﺄﻣﻞ ﻭﺍﻟﺘﺄﻧﻰ ﻭﺍﻹﻧﺼﺎﻑ، ﻭﻻ ﻳﺤﺼﻞ ﺑﺎﻟﻐﻀﺐ ﻭﺍﻟﺸﻐﺐ .

Seorang pelajar seharusnya melakukan Mudzakarah (forum saling mengingatkan), munadharah (forum saling mengadu pandangan) dan mutharahah (diskusi). Hal ini dilakukan atas dasar keinsyafan, kalem dan penghayatan serta menyingkiri hal-hal yang berakibat negatif. Munadharah dan mudzakarah adalah cara dalam melakukan musyawarah, sedang permusyawaratan itu sendiri dimaksudkan guna mencari kebenaran. Karena itu, harus dilakukan dengan penghayatan, kalem dan penuh keinsyafan. Dan tidak akan berhasil, bila dilaksanakan dengan cara kekerasan dan berlatar belakang yang tidak baik.

ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻧﺖ ﻧﻴﺘﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺣﺜﺔ ﺇﻟﺰﺍﻡ ﺍﻟﺨﺼﻢ ﻭﻗﻬﺮﻩ، ﻓﻼ ﺗﺤﻞ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺤﻞ ﺫﻟﻚ ﻹﻇﻬﺎﺭ ﺍﻟﺤﻖ . ﻭﺍﻟﺘﻤﻮﻳﻪ ﻭﺍﻟﺤﻴﻠﺔ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻓﻴﻬﺎ، ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺨﺼﻢ ﻣﺘﻌﻨﺘﺎ، ﻻ ﻃﺎﻟﺒﺎ ﻟﻠﺤﻖ . ﻭﻛﺎﻥ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻳﺤﻴﻰ ﺇﺫﺍ ﺗﻮﺟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻹﺷﻜﺎﻝ ﻭﻟﻢ ﻳﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻳﻘﻮﻝ : ﻣﺎ ﺃﻟﺰﻣﺘﻪ ﻻﺯﻡ، ﻭﺃﻧﺎ ﻓﻴﻪ ﻧﺎﻇﺮ، ﻭﻓﻮﻕ ﻛﻞ ﺫﻯ ﻋﻠﻢ ﻋﻠﻴﻢ .

Apabila di dalam pembahasan itu dimaksudkan untuk sekedar mengobarkan perang lidah, maka tidak diperbolehkan menurut agama. Yang diperbolehkan adalah dalam rangka mencari kebenaran. Bicara berbelit-belit dan membuat alasan itu tidak diperkenankan, selama musuh bicaranya tidak sekedar mencari kemenangan dan masih dalam mencari kebenaran. Bila kepada Muhammad bin Yahya diajukan suatu kemuskilan yang beliau sendiri belum menemukan pemecahannya, maka ia katakan : “pertanyaan anda saya catat dahulu untuk kucari pemecahannya. Diatas orang berilmu, masih ada yang lebih banyak ilmunya.”

ﻭﻓﺎﺋﺪﺓ ﺍﻟﻤﻄﺎﺭﺣﺔ ﻭﺍﻟﻤﻨﺎﻇﺮﺓ ﺃﻗﻮﻯ ﻣﻦ ﻓﺎﺋﺪﺓ ﻣﺠﺮﺩ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻷﻥ ﻓﻴﻪ ﺗﻜﺮﺍﺭﺍ ﻭﺯﻳﺎﺩﺓ . ﻭﻗﻴﻞ : ﻣﻄﺎﺭﺣﺔ ﺳﺎﻋﺔ، ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺗﻜﺮﺍﺭ ﺷﻬﺮ . ﻟﻜﻦ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ‏[ ﻣﻊ ‏] ﻣﻨﺼﻒ ﺳﻠﻴﻢ ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﺔ . ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻭﺍﻟﻤﺬﺍﻛﺮﺓ ﻣﻊ ﻣﺘﻌﻨﺖ ﻏﻴﺮ ﻣﺴﺘﻘﻴﻢ ﺍﻟﻄﺒﻊ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻄﺒﻴﻌﺔ ﻣﺘﺴﺮﻳﺔ، ﻭﺍﻷﺧﻼﻕ ﻣﺘﻌﺪﻳﺔ، ﻭﺍﻟﻤﺠﺎﻭﺭﺓ ﻣﺆﺛﺮﺓ

Faedah mutharahah dan mudzakarah itu jelas lebih besar daripada sekedar mengulang pelajaran sendirian, sebab disamping berarti mengulang pelajaran, juga menambah pengetahuan yang baru. Ada dikatakan : “Sesaat mutharahah dilakukan, lebih bagus mengulang pelajaran sebulan. “Sudah tentu harus dilakukan dengan orang yang insaf dan bertabiat jujur. Awas jangan mudzakarah dengan orang yang sekedar mencari menang dalam pembicaraan semata, lagi pula bertabiat tidak jujur. Sebab tabiat itu suka merampas, akhlak mudah menjalar sedang perkumpulan pengaruhnya besar.

ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺸﻌﺮ ﺍﻟﺬﻯ ﺫﻛﺮﻩ ﺍﻟﺨﻠﻴﻞ ﺑﻦ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻮﺍﺋﺪ ﻛﺜﻴﺮﺓ، ﻗﻴﻞ :
ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺷﺮﻃﻪ ﻟﻤﻦ ﺧـــــﺪﻣﻪ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﻠﻬﻢ ﺧـــﺪﻣﻪ

Syi’ir yang dibawakan oleh Khalil bin ahmad di atas, telah banyak membawa petunjuk. Ada dikatakan :
Persyaratan ilmu bagi pengabdinya Menjadikan seluruh manusia, agar mengabdi kepadanya

Menggali Ilmu

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺘﺄﻣﻼ ﻓﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﻭﻗﺎﺕ ﻓﻰ ﺩﻗﺎﺋﻖ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﻭﻳﻌﺘﺎﺩ ﺫﻟﻚ، ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻳﺪﺭﻙ ﺍﻟﺪﻗﺎﺋﻖ ﺑﺎﻟﺘﺄﻣﻞ، ﻓﻠﻬﺬﺍ ﻗﻴﻞ : ﺗﺄﻣﻞ ﺗﺪﺭﻙ .

Pelajar hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan dan memikirkan. Karena itu, orang berkata : “angan-anganlah, pasti akan kau temukan.”

ﻭﻻ ﺑﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﺄﻣﻞ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﻮﺍﺑﺎ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻛﺎﻟﺴﻬﻢ، ﻓﻼ ﺑﺪ ﻣﻦ ﺗﻘﻮﻳﻤﻪ ﻗﺒﻞ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺣﺘﻰ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺼﻴﺒﺎ . ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﻔﻘﻪ : ﻫﺬﺍ ﺃﺻﻞ ﻛﺒﻴﺮ ﻭﻫﻮﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻔﻘﻴﻪ ﺍﻟﻤﻨﺎﻇﺮ ﺑﺎﻟﺘﺄﻣﻞ .
ﻗﻴﻞ : ﺭﺃﺱ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺑﺎﻟﺘﺜﺒﺖ ﻭﺍﻟﺘﺄﻣﻞ .
ﻗﺎﻝ ﻗﺎﺋﻞ ﺷﻌﺮﺍ : ﺃﻭﺻﻴﻚ ﻓﻰ ﻧﻈﻢ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺑﺨﻤﺴﺔ ﺇﻥ ﻛﻨﺖ ﻟﻠﻤﻮﺻﻰ ﺍﻟﺸﻔﻴﻖ ﻣﻄﻴﻌﺎ
ﻻ ﺗﻐﻔﻠﻦ ﺳﺒﺐ ﺍﻟﻜـــــﻼﻡ ﻭﻭﻗﺘﻪ ﻭﺍﻟﻜﻴﻒ ﻭﺍﻟﻜــــﻢ ﻭﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﺟﻤﻴﻌﺎ

Tidak bisa tidak, agar omongan tepat itu harus terlebih dahulu di angan-angan sebelum berbicara. Ucapan adalah laksana anak panah, dimana tepat pada sasaran bila dibidikan terlebih dahulu dengan mengangan-angan. Dalam Ushul Fiqh ada dikatakan bahwa mengangan-angan adalah dasar yang amat penting. Maksudnya, hendaklah ucapan ahli fiqh yang teliti itu terlebih dahulu harus diangan-angan. Ada diaktakan : “Modal akal ialah ucapan yang tidak sembarangan serta diangan-angan terlebih dahulu.” Lain orang berkata :

Pesan untukmu, tata bicara ada lima perkara
Jika kau taat pada pemesan yang suka rela
jangan sampai terlupa :
apa sebabnya, kapan waktunya, bagaimana caranya,
berapa panjangnya dimana tempatnya itulah semua.

ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻣﺴﺘﻔﻴﺪﺍ ﻓﻰ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﻭﻗﺎﺕ ﻭﺍﻷﺣﻮﺍﻝ ﻣﻦ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺷﺨﺎﺹ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﺿﺎﻟﺔ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺃﻳﻨﻤﺎ ﻭﺟﺪﻫﺎ ﺍﺧﺬﻫﺎ . ﻭﻗﻴﻞ : ﺧﺬ ﻣﺎ ﺻﻔﺎ، ﻭﺩﻉ ﻣﺎ ﻛﺪﺭ . ﻭﺳﻤﻌﺖ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺟﻞ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ ﻓﺨﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻜﺎﺷﺎﻧﻰ ﻳﻘﻮﻝ : ﻛﺎﻧﺖ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﺃﺑﻰ ﻳﻮﺳﻒ ﺃﻣﺎﻧﺔ ﻋﻨﺪ ﻣﺤﻤﺪ ‏[ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ‏] ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻬﺎ : ﻫﻞ ﺗﺤﻔﻈﻴﻦ ﺃﻧﺖ ﻓﻰ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻋﻦ ﺃﺑﻰ ﻳﻮﺳﻒ ﻓﻰ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﺷﻴﺌﺎ؟ ﻓﻘﺎﻟﺖ : ﻻ، ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻜﺮﺭ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺳﻬﻢ ﺍﻟﺪﻭﺭ ﺳﺎﻗﻂ، ﻓﺤﻔﻆ ﺫﻟﻚ ﻣﻨﻬﺎ، ﻭﻛﺎﻧﺖ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻣﺸﻜﻠﺔ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﻓﺎﺭﺗﻔﻊ ﺃﺷﻜﺎﻟﻪ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺔ . ﻓﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻹﺳﺘﻔﺎﺩﺓ ﻣﻤﻜﻨﺔ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ .

Seluruh waktunya dan dalam situasi bagaimanapun, pelajar hendaknya mengambil pelajaran dari siapapun. Rasulullah saw bersabda: “Hikmah itu barang hilangnya orang mukmin dimana asal ia temui supaya diambil juga.” Ada dikatakan: “Ambillah yang jernih tinggalkanlah yang keruh.” Saya mendengar ucapan Syaikhul Imam Ustadz Fakhrudin Al-Kasyani : “Adalah jariyah Abu Yusuf menjadi amanat buat Muhammad, lalu kepada Muhammad bertanya: Adakah sekarang saudari masih hafal sedikit tentang fiqh dari Abu Yusuf? Jawabnya : ah, tidak tuan, hanya saya ketahui ia sering mengulang-ulang ilmunya dan pernah berkata: “Saham daur itu gugur tak dapat bagian. “Dengan itu Muhammad lalu menjadi hafal dan yang tadinya masalah saham daur terasa sulit bagi muhammad, sekarang sudah terpecahkan. Akhirnya tahulah bahwa belajar itu bisa dilaksanak
an dari siapa saja.”

ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﺣﻴﻦ ﻗﻴﻞ : ﺑﻢ ﺃﺩﺭﻛﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ؟ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺍﺳﺘﻨﻜﻔﺖ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﺘﻔﺎﺩﺓ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ ﻭﻣﺎ ﺑﺨﻠﺖ ﻣﻦ ﺍﻹﻓﺎﺩﺓ . ﻭﻗﻴﻞ ﻻﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺑﻢ ﺃﺩﺭﻛﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ؟ ﻗﺎﻝ : ﺑﻠﺴﺎﻥ ﺳﺆﻭﻝ، ﻭﻗﻠﺐ ﻋﻘﻮﻝ .

Dikala kepada Abu Yusuf ditanyakan: “Dengan apakah tuan memperoleh ilmu? beliau menjawab: “Saya tidak merasa malu belajar dan tidak kikir mengajar”. Ada ditanyakan kepada Ibnu Abbas ra : “dengan apakah tuan mendapat ilmu?” beliau menjawab : “Dengan lisan banyak bertanya dan hati selalu berpikir.”

ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺳﻤﻲ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ : ﻣﺎ ﺗﻘﻮﻝ، ﻟﻜﺜﺮﺓ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﺍﻷﻭﻝ . ﻣﺎ ﺗﻘﻮﻝ ﻓﻰ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﻤﺴﺄﻟﺔ؟ .

Adanya pelajar digelari dengan “Ma Taqulu” (Bagaimana keteranganmu) sebab pada masa dulu mereka amat terbiasa untuk mengucapakan “Bagaimana keterangan anda dalam masalah ini?”

ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺗﻔﻘﻪ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻜﺜﺮﺓ ﺍﻟﻤﻄﺎﺭﺣﺔ ﻭﺍﻟﻤﺬﺍﻛﺮﺓ ﻓﻰ ﺩﻛﺎﻧﻪ ﺣﻴﻦ ﻛﺎﻥ ﺑﺰﺍﺯﺍ . ﻓﺒﻬﺬﺍ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﺗﺤﺼﻴﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﻘﻪ ﻳﺠﺘﻤﻊ ﻣﻊ ﺍﻟﻜﺴﺐ . ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﺣﻔﺺ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻳﻜﺘﺴﺐ ﻭﻳﻜﺮﺭ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ، ﻓﺈﻥ ﻛﺎﻥ ﻻ ﺑﺪ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﺴﺐ ﻟﻨﻔﻘﺔ ﺍﻟﻌﻴﺎﻝ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻓﻠﻴﻜﺘﺴﺐ ﻭﻟﻴﻜﺮﺭ ﻭﻟﻴﺬﺍﻛﺮ ﻭﻻ ﻳﻜﺴﻞ .

Hanya dengan banyak mutharahah dan mudzakarah di kedainyalah, Abu Hanifah pedagang kain itu menjadi alim fiqh. Melihat kenyataan tersebut, kita bisa tahu bahwa menuntut ilmu dan fiqh itu bisa pula dilakukan bersama-sama dengan bekerja mencari uang. Abu Hafsh Al-Kabir sendiri bekerja sambil mengulang-ulang pelajarannya sendiri. Karena itu, apabila seorang pelajar harus juga mencarikan nafkah keluarga dan segenap tanggungannya, bisalah kiranya di tengah-tengah keasyikan bekerjanya itu sambil mempelajari sendiri pelajarannya dengan semangat dan segiat mungkin.

Pembiayaan Untuk Ilmu

ﻭﻟﻴﺲ ﻟﺼﺤﻴﺢ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺍﻟﺒﺪﻥ ﻋﺬﺭ ﻓﻰ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻔﻘﻪ، ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺃﻓﻘﺮ ﻣﻦ ﺃﺑﻰ ﻳﻮﺳﻒ، ﻭﻟﻢ ﻳﻤﻨﻌﻪ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻔﻘﻪ .

Orang yang kebetulan sehat badan dan pikirannya, tiada lagi alasan baginya untuk tidak belajar dan tafaqquh sebab tidak ada lagi yang lebih melarat daripada Abu Yusuf, tapi toh tidak pernah melupakan pelajarannya.

. ﻓﻤﻦ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺎﻝ ﻛﺜﻴﺮ ﻓﻨﻌﻢ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ، ﺍﻟﻤﻨﺼﺮﻑ ﻓﻰ ﻃﺮﻳﻖ ﺍﻟﻌﻠﻢ . ﻗﻴﻞ ﻟﻌﺎﻟﻢ : ﺑﻢ ﺃﺩﺭﻛﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ؟ ﻗﺎﻝ : ﺑﺄﺏ ﻏﻨﻲ . ﻷﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﻀﻞ، ﻓﺈﻧﻪ ﺳﺒﺐ ﺯﻳﺎﺩﺓ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻷﻧﻪ ﺷﻜﺮ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ، ﻭﺇﻧﻪ ﺳﺒﺐ ﺍﻟﺰﻳﺎﺩﺓ . ﻗﻴﻞ : ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺣﻨﻴﻔﺔ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺇﻧﻤﺎ ﺃﺩﺭﻛﺖ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﺤﻤﺪ ﻭﺍﻟﺸﻜﺮ، ﻓﻜﻠﻤﺎ ﻓﻬﻤﺖ ﻭﻭﻓﻘﺖ ﻋﻠﻰ ﻓﻘﻪ ﻭﺣﻜﻤﺔ ﻗﻠﺖ : ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ، ﻓﺎﺯﺩﺍﺩ ﻋﻠﻤﻰ .

Apabila seseorang kebetulan kaya raya, alangkah bagusnya bila harta yang halal itu di miliki orang shaleh. Ada ditanyakan kepada seorang yang alim “dengan apa tuan mendapatkan ilmu?” lalu menjawabny
a: “Dengan ayahku yang kaya. Dengan kekayaan itu, beliau berbakti kepada ahli ilmu dan ahli keutamaan”. Perbuatan seperti ini, berarti mensyukuri nikmat akal dan ilmu, yang hal itu menyebabkan bertambahnya ilmu. ada dikatakan orang, bahwa Abu Hanifah berucap: “Hanya saja kudapatkan ilmu dengan Bersyukur dan Hamdallah. Tiap-tiap berhasil kufahami fiqh dan hikmah selalu saja kuucapkan Hamdalah. Dengan cara itu, jadi berkembanglah ilmuku.”

Bersyukur

ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﺸﺘﻐﻞ ﺑﺎﻟﺸﻜﺮ ﺑﺎﻟﻠﺴﺎﻥ ﻭﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﻭﺍﻷﺭﻛﺎﻥ ﻭﺍﻟﺤﺎﻝ ﻭﻳﺮﻯ ﺍﻟﻔﻬﻢ ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻳﻄﻠﺐ ﺍﻟﻬﺪﺍﻳﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺎﻟﺪﻋﺎﺀ ﻟﻪ ﻭﺍﻟﺘﻀﺮﻉ ﺇﻟﻴﻪ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻫﺎﺩ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻬﺪﺍﻩ .

Demikianlah, pelajar harus menyatakan syukurnya dengan lisan, hati, badan dan juga hartanya. Mengetahui/menyadari bahwa kefahaman, ilmu dan taufik itu semuanya datang dari hadirat Allah Swt. Memohon hidayahnya dengan berdo’a dan meronta, karena hanya Dialah yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang memohon.

ﻓﺄﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ـ ﻭﻫﻢ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ـ ﻃﻠﺒﻮﺍ ﺍﻟﺤﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﺍﻟﺤﻖ ﺍﻟﻤﺒﻴﻦ ﺍﻟﻬﺎﺩﻯ ﺍﻟﻌﺎﺻﻢ، ﻓﻬﺪﺍﻫﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺼﻤﻬﻢ ﻋﻦ ﺍﻟﻀﻼﻟﺔ . ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﻀﻼﻟﺔ ﺃﻋﺠﺒﻮﺍ ﺑﺮﺃﻳﻬﻢ ﻭﻋﻘﻠﻬﻢ ﻭﻃﻠﺒﻮﺍ ﺍﻟﺤﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﺍﻟﻌﺎﺟﺰ ﻭﻫﻮ ﺍﻟﻌﻘﻞ، ﻷﻥ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻻ ﻳﺪﺭﻙ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻛﺎﻟﺒﺼﺮ، ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺒﺼﺮ ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻷﺷﻴﺎﺀ ﻓﺤﺠﺒﻮﺍ ﻭﻋﺠﺰﻭﺍ ﻋﻦ ﻣﻌﺮﻓﺘﻪ، ﻭﺿﻠﻮﺍ ﻭﺃﺿﻠﻮﺍ . ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺍﻟﻐﺎﻓﻞ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻐﻔﻠﺘﻪ ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻌﻘﻠﻪ . ﻓﺎﻟﻌﻤﻞ ﺑﺎﻟﻌﻘﻞ ﺃﻭﻻ : ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻑ ﻋﺠﺰﻧﻔﺴﻪ , ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣﻦ ﻋﺮﻑ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻘﺪ ﻋﺮﻑ ﺭﺑﻪ , ﻓﺈﺫﺍ ﻋﺮﻑ ﻋﺠﺰ ﻧﻔﺴﻪ ﻋﺮﻑ ﻗﺪﺭﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰﻭﺟﻞ , ﻭﻻ ﻳﻌﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻋﻘﻠﻪ ﺑﻞ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭﻳﻄﻠﺐ ﺍﻟﺤﻖ ﻣﻨﻪ . ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻮﻛﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﺒﻪ ﻭﻳﻬﺪ ﻳﻪ ﺇﻟﻰ ﺻﺮﺍﻁ ﻣﺴﺘﻘﻴﻢ .

Akhlul Haq yaitu Ahli Sunah Wal Jama’ah selalu mencari kebenaran dari Allah yang maha benar, petunjuk, penerang yang memelihara, Maka Allahpun menganugrahi mereka hidayah dan membimbing dari jalan yang sesat. Lain halnya dengan ahli sesat, dimana ia membanggakan pendapat dan akal sendiri, mereka mencari kebenaran berdasar akal semata, yaitu suatu makhluk yang lemah. Merekapun lemah dan terhalangi dari kebenaran, serta sesat yang menyesatkan, kerena akal itu tak ubahnya seperti pandangan mata yang tidak mampu mencari segala yang ada secara menyeluruh.
Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengetahui Tuhannya. “Artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah. Karena orang itu jangan berpegang dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka akan dicukupinya dan di bimbing ke jalan yang lurus.

Pengorbanan Harta Demi Ilmu

ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﻣﺎﻝ ﻛﺜﻴﺮ ﻓﻼ ﻳﺒﺨﻞ , ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﺘﻌﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺨﻞ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺃﻱ ﺩﻭﺍﺀ ﺃﺩﻭﺃ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺨﻞ . ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻷﺟﻞ ﺷﻤﺲ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﺍﻟﺤﻠﻮﺍﻧﻰ , ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻘﻴﺮﺍ ﻳﺒﻴﻊ ﺍﻟﺤﻠﻮﺍﺀ , ﻭﻛﺎﻥ ﻳﻌﻄﻰ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻠﻮﺍﺀ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺃﺩﻋﻮﺍ ﻻﺑﻨﻰ , ﻓﺒﺒﺮﻛﺔ ﺟﻮﺩﻩ ﻭﺍﻋﺘﻘﺎﺩﻩ ﻭﺷﻔﻘﺘﻪ ﻭﺗﻀﺮﻋﻪ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻧﺎﻝ ﺍﺑﻨﻪ ﻣﺎ ﻧﺎﻝ

Orang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah agar tidak kikir. Nabi saw bersabda: “Manakah penyakit yang lebih keras daripada kikir? Bapaknya Syaikhul Imam Agung Syamsul Aimmah Al-Halwaniy adalah seorang fakir penjual kue halwak. Bapak ini menghadiahkan beberapa biji tersebut kepada fuqaha, dan katanya: “Kumohon tuan mendo’akan putraku.” Demikianlah, sehingga atas berkah dermawan, I’tikad baik, suka rela dan merontanya itu, sang putra mendapat kesuksesan cita-citanya.

ﻭﻳﺸﺘﺮﻯ ﺑﺎﻟﻤﺎﻝ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﻭﻳﺴﺘﻜﺘﺐ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻋﻮﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﺘﻔﻘﻪ

Dengan harta yang dimiliki, hendaklah suka membeli kitab dan mengaji menulis jika diperlukan. Demikian itu akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh.

ﻭﻗﺪ ﻛﺎﻥ ﻟﻤﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻣﺎﻝ ﻛﺜﻴﺮ ﺣﺘﻰ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺛﻼﺛﻤﺎﺋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﻛﻼﺀ ﻋﻠﻰ ﻣﺎﻟﻪ ﻭﺃﻧﻔﻘﻪ ﻛﻠﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﻘﻪ , ﻭﻟﻢ ﻳﺒﻖ ﻟﻪ ﺛﻮﺏ ﻧﻔﻴﺲ ﻓﺮﺁﻩ ﺃﺑﻮ ﻳﻮﺳﻒ ﻓﻰ ﺛﻮﺏ ﺧﻠﻖ ﻓﺄﺭﺳﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻴﺎﺑﺎ ﻧﻔﻴﺴﺔ ﻓﻠﻢ ﻳﻘﺒﻠﻬﺎ ﻓﻘﺎﻝ : ﻋﺠﻞ ﻟﻜﻢ , ﻭﺃﺟﻞ ﻟﻨﺎ , ﻭﻟﻌﻠﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻟﻢ ﻳﻘﺒﻠﻪ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﻗﺒﻮﻝ ﺍﻟﻬﺪﻳﺔ ﺳﻨﺔ , ﻟﻤﺎ ﺭﺃﻯ ﻓﻰ ﺫﻟﻚ ﻣﺬﻟﺔ ﻟﻨﻔﺴﻪ . ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ : ﻟﻴﺲ ﻟﻠﻤﺆﻣﻦ ﺃﻥ ﻳﺬﻝ ﻧﻔﺴﻪ

Muhammad Ibnul Hasan adalah seorang yang hartawan besar yang mempunyai 300 orang pegawai yang mengurusi kekayaannya, toh suka membelanjakan sekalian kekayaannya demi ilmu, sehingga pakaiannya sendiripun tiada yang bagus. Dalam pada itu, Abu Yusuf menghaturkan sepotong pakaian yang masih bagus untuknya, namun tidak berkenan menerimanya dan malah ujarnya: Untukmulah harta dunia, dan untukku harta akherat saja. “Yang demikian itu sekalipun menerima hadiah sendiri hukumnya sunnah, barangkali memandangnya dapat mencemarkan dirinya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mencemarkan dirinya sendiri, tidaklah termasuk ke dalam golongan kaum muslimin.”

ﻭﺣﻜﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻓﺨﺮ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺍﻷﺭﺳﺎﺑﻨﺪﻯ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﻤﻊ ﻗﺸﻮﺭ ﺍﻟﺒﻄﻴﺦ ﺍﻟﻤﻠﻘﺎﺓ ﻓﻰ ﻣﻜﺎﻥ ﺧﺎﻝ ﻓﺄﻛﻠﻬﺎ ﻓﺮﺃﺗﻪ ﺟﺎﺭﻳﺔ ﻓﺎﺧﺒﺮﺕ ﺑﺬﻟﻚ ﻣﻮﻻﻫﺎ ﻓﺎﺗﺨﺬ ﻟﻪ ﺩﻋﻮﺓ ﻓﺪﻋﺎﻩ ﺇﻟﻴﻬﺎ ﻓﻠﻢ ﻳﻘﺒﻞ ﻟﻬﺬﺍ

Suatu hikayat, bahwa fakrul Islam Al-Arsyabandiy makan kulit-kulit semangka yang dibuang orang, dimana ia kumpulkan sendiri dari tempat-tempat yang sepi. Pada suatu ketika ada seorang jariyah yang mengetahuinya, lalu melaporkan hal itu kepada tuannya. Maka setelah disediakan jamuan makan, Fakhrul Islampun dimohon kehadirannya. Namun demi menjaga dirinya agar tidak tercemar, beliau tidak berkenan menghadiri jamuan tersebut.

Loba Dan Tama’

ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺫﺍ ﻫﻤﺔ ﻋﺎﻟﻴﺔ ﻻ ﻳﻄﻤﻊ ﻓﻰ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ . ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﺇﻳﺎﻙ ﻭﺍﻟﻄﻤﻊ ﻓﺈﻧﻪ ﻓﻘﺮ ﺣﺎﺿﺮ . ﻭﻻ ﻳﺒﺨﻞ ﺑﻤﺎ ﻋﻨﺪﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺑﻞ ﻳﻨﻔﻖ ﻋﻠﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮﻩ .

Demikianlah, sehingga para pelajar jangan sampai tama’ mengharapkan harta orang lain. Ia hendaknya memiliki Himmah yang luhur. Nabi saw bersabda : “Hindarilah tama’ karena dengan tama’ berarti kemiskinan telah menjadi”. Tapi tuan juga jangan kikir, sukalah membelanjakan hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain.

Pelaksanaan Pelajaran Keterampilan

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ : ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﻠﻬﻢ ﻓﻰ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻣﺨﺎﻓﺔ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﻛﺎﻧﻮﺍ ﻓﻰ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﺍﻷﻭﻝ ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻟﺤﺮﻓﺔ ﺛﻢ ﻳﺘﻌﻠﻤﻮﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﻻﻳﻄﻤﻌﻮﺍ ﻓﻰ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ . ﻭﻓﻰ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﺳﺘﻐﻨﻰ ﺑﻤﺎﻝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺍﻓﺘﻘﺮ

Nabi saw bersabda : “Karena khawatir melarat, semua manusia telah jadi melarat’. Pelajar-pelajar dimasa dulu sebelum mempelajari ilmu agama, lebih dahulu belajar bekerja, agar dengan begitu tidak tama’ mengharap harta orang lain. Dalam kata hikmah disebutkan: “Barangsiapa mencukupi diri dengan harta orang lain, berarti ia melarat.”

ﻭﺍﻟﻌﺎﻟﻢ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﻃﻤﺎﻋﺎ ﻻ ﻳﺒﻘﻰ ﻟﻪ ﺣﺮﻣﺔ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻌﻮﺫ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﺸﺮﺡ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻃﻤﻊ ﻳﺪﻧﻰ ﺇﻟﻰ ﻃﺒﻊ .

Jika orang alim bersifat tama’, hilanglah nilai ilmunya dan ucapannya tidak bisa dibenarkan lagi. Karena itu, Rasulullah saw pembawa syareat berlindung diri dari sabdanya: “Aku berlindung diri kepada Allah dari sifat tama’ yang membawa kepada tabiat jahat.”

Lillahi Ta’ala

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻻ ﻳﺮﺟﻮ ﺍﻷﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻻ ﻳﺨﺎﻑ ﺇﻻ ﻣﻨﻪ ﻭﻳﻈﻬﺮ ﺫﻟﻚ ﺑﻤﺠﺎﻭﺯﺓ ﺣﺪ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻭﻋﺪﻣﻬﺎ ﻓﻤﻦ ﻋﺼﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﻑ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ، ﻓﺈﺫﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻟﺨﻮﻑ ﺍﻟﻤﺨﻠﻮﻕ ﻭﺭﺍﻗﺐ ﺣﺪﻭﺩ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻓﻠﻢ ﻳﺨﻒ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﻞ ﺧﺎﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻛﺬﺍ ﻓﻰ ﺟﺎﻧﺐ ﺍﻟﺮﺟﺎﺀ .

Tumpuan harapan sang pelajar hanyalah kepada Allah, takutpun hanya kepadaNya. Sikap tersebut bisa di ukur dengan melampaui batas-batas agama atau tidak. Barangsiapa takut kepada sesama makhluk lalu ia mendurhakai Allah, maka berarti telah takut kepada selain Allah. Tapi sebaliknya bila ia telah takut kepada makhluk namun telah taat kepada Allah dan berjalan pada batas-batas syareat, maka tidak bisa dianggap telah takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah. Begitu pula dalam masalah harapan seseorang.

Mengukur Kemampuan Diri Sendiri

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻌﺪ ﻭﻳﻘﺪﺭ ﻟﻨﻔﺴﻪ ﺗﻘﺪﻳﺮﺍ ﻓﻰ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺴﺘﻘﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﻠﻎ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺒﻠﻎ .

Hendaknya (yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu) : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali dan hari sebelumnya lagi 1kali.

Metoda Menghafal

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻳﻜﺮﺭ ﺳﺒﻖ ﺍﻷﻣﺲ ﺧﻤﺲ ﻣﺮﺍﺕ ﻭﺳﺒﻖ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﺍﻟﺬﻯ ﻗﺒﻞ ﺍﻷﻣﺲ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﺮﺍﺕ ﻭﺍﻟﺴﺒﻖ ﺍﻟﺬﻯ ﻗﺒﻠﻪ ﺛﻼﺛﺎ ﻭﺍﻟﺬﻯ ﻗﺒﻠﻪ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻭﺍﻟﺬﻯ ﻗﺒﻠﻪ ﻭﺍﺣﺪﺍ ﻓﻬﺬﺍ ﺃﺩﻋﻰ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺤﻔﻆ .

Suatu cara yang efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran yaitu : Pelajaran hari kemarin diulang 5 kali, hari lusa 4 kali, hari kemarin lusa 3 kali, hari sebelum itu 2 kali, dan hari sebelumnya lagi satu kali.

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻌﺘﺎﺩ ﺍﻟﻤﺨﺎﻓﺔ ﻓﻰ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻷﻥ ﺍﻟﺪﺭﺱ ﻭﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ ﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻘﻮﺓ ﻭﻧﺸﺎﻁ، ﻭﻻ ﻳﺠﻬﺮ ﺟﻬﺮﺍ ﻳﺠﻬﺪ ﻧﻔﺴﻪ ﻛﻴﻼ ﻳﻨﻘﻄﻊ ﻋﻦ ﺍﻟﺘﻜﺮﺍﺭ، ﻓﺨﻴﺮ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺃﻭﺳﻄﻬﺎ . ﻭﺣﻜﻰ ﺃﻥ ﺃﺑﺎ ﻳﻮﺳﻒ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﺬﺍﻛﺮ ﺍﻟﻔﻘﻪ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﺑﻘﻮﺓ ﻭﻧﺸﺎﻁ، ﻭﻛﺎﻥ ﺻﻬﺮﻩ ﻋﻨﺪﻩ ﻳﺘﻌﺠﺐ ﻓﻰ ﺃﻣﺮﻩ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺃﻧﺎ ﺃﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺟﺎﺋﻊ ﻣﻨﺬ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﻳﺎﻡ، ﻭﻣﻊ ﺫﻟﻚ ﻳﻨﺎﻇﺮ ﺑﻘﻮﺓ ﻭﻧﺸﺎﻁ .

Hendaknya dalam mengulangi pelajarannya itu jangan pelan-pelan. Belajar lebih bagus bersuara kuat dengan penuh semangat. Namun jangan terlalu keras, dan jangan pula hingga menyusahkan dirinya yang menyebabkan tidak bisa belajar lagi. Segala sesuatu yang terbaik adalah yang cukupan. Suatu hikayat menceritakan, bahwa suatu saat Abu Yusuf sedang mengikuti mudzakarah fiqh dengan suara kuat dan penuh semangat. Lalu dengan rasa heran, iparnya berkata: “saya tahu Abu Yusuf telah lima hari kelaparan, tapi ia tetap munadharah dengan suara keras dan penuh semangat.

Panik Dan Bingung

ﻭﻳﻨﺒﻐﻰ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺘﺮﺓ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺁﻓﺔ، ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺳﺘﺎﺫﻧﺎ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﺑﺮﻫﺎﻥ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ : ﺇﻧﻤﺎ ﻏﻠﺒﺖ ﺷﺮﻛﺎﺋﻰ ﺑﺄﻧﻰ ﻻ ﺗﻘﻊ ﻟﻰ ﺍﻟﻔﺘﺮﺓ ﻓﻰ ﺍﻟﺘﺤﺼﻴﻞ . ﻭﻛﺎﻥ ﻳﺤﻜﻰ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷﺳﺒﻴﺠﺎﺑﻰ ﺃﻧﻪ ﻭﻗﻊ ﻓﻰ ﺯﻣﺎﻥ ﺗﺤﺼﻴﻠﻪ ﻭﺗﻌﻠﻤﻪ ﻓﺘﺮﺓ ﺍﺛﻨﺘﻰ ﻋﺸﺮﺓ ﺳﻨﺔ ﺑﺎﻧﻘﻼﺏ ﺍﻟﻤﻠﻚ، ﻓﺨﺮﺝ ﻣﻊ ﺷﺮﻳﻜﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﻇﺮﺓ ‏[ ﺇﻟﻰ ﺣﻴﺚ ﻳﻤﻜﻨﻬﻤﺎ ﺍﻹﺳﺘﻤﺮﺍﺭ ﻓﻰ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻇﻼ ﻳﺪﺭﺳﺎﻧﻪ ﻣﻌﺎ ‏] ﻭﻟﻢ ﻳﺘﺮﻛﺎ ﺍﻟﺠﻠﻮﺱ ﻟﻠﻤﻨﺎﻇﺮﺓ ﺍﺛﻨﺘﻰ ﻋﺸﺮﺓ ﺳﻨﺔ . ﻓﺼﺎﺭ ﺷﺮﻳﻜﻪ ﺷﻴﺦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻟﻠﺸﺎﻓﻌﻴﻴﻦ ﻭﻛﺎﻥ ﻫﻮ ﺷﺎﻓﻌﻴﺎ .

Seyogyanya pelajar tidak panik dan kebingungan, sebab itu semua adalah afat. Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin berkata: “Sesungguhnya saya dapat melebihi teman-temanku adalah karana selama belajar tidak pernah merasa panik, kendor dan kacau”. Hikayat menceritakan, bahwa Syaikh Al-Asbijabiy di masa belajarnya mengalami masa jumud selama 12 tahun lantaran pergantian Raja. Iapun pergi keluar negeri bersama seorang sahabatnya guna mengadakan munadharah setiap hari di sana. Demikian munadharah dilakukan selama 12 tahun. Akhirnyapun sahabat tadi menjadi Syaikhul Islam beraliran madzhab Syafi’I ikutan kaum syafi’iyyin.R. Sebuah Methode Belajar.

ﻭﻛﺎﻥ ﺃﺳﺘﺎﺫﻧﺎ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﻘﺎﺿﻰ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻓﺨﺮ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻗﺎﺿﻰ ﺧﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ : ﻳﻨﺒﻐﻰ ﻟﻠﻤﺘﻔﻘﻪ ﺃﻥ ﻳﺤﻔﻆ ‏[ ﻛﺘﺎﺑﺎ ‏] ﻭﺍﺣﺪﺍ ﻣﻦ ‏[ ﻛﺘﺐ ‏] ﺍﻟﻔﻘﻪ ﺩﺍﺋﻤﺎ ﻓﻴﺘﻴﺴﺮ ﻟﻪ ﺑﻌﺪ ﺫﻟﻚ ﺣﻔﻆ ﻣﺎ ﺳﻤﻊ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻘﻪ .

Guru kami Syaikh Qadli Imam Fakhrul Islam Qadlikhan berkata: Bagi pelajar Fiqh, agar selalu hafal di luar kepala sebuah kitab fiqh. Dengan begitu, akan lebih memudahkan dalam mnghafalkan ilmu fiqh yang baru yang di dengarkan.

No comments:

Post a Comment