Dikisahkan dulu ada seorang laki-laki yang tinggal disamarkand. Pada suatu hari ia sakit dan bernadzar: apabila ia diberi kesembuhan Allah maka ia akan menyodaqohkan semua amalnya untuk ibunya di hari jum’at, lalu ia diberi umur panjang dan melakukan.
Pada suatu hari ia berkeliling di sepanjang waktu siang ia belum mendapatkan sesuatu yang di shodaqohkan, lalu ia minta fatwa pada sebagian ulama. Lalu ulama berkata kepadanmya : keluarlah dan carilah kulit semangka lalu cucilah dengan air, lalu kau keluarlah lewat jalan orang abangan, lalu lemparkanlah kulit semangka itu ke himar mereka, dan jadikanlah pahalanya untuk kedua orang tuamu.
Maka nadzarmu akan selesai. Kemudian laki-laki tadi menjalankan apa yang disarankan ulama itu. Pada hari sabtu malam ia melihat kedua orang tuanya, memegangnya dan berkata padanya : Hai anakku kau amal bersama kami setiap hari dalam kebaikan, sehingga engkau memberikan makanan pada kami sebuah semangka, semoga Allah meridhoimu.
Dalam mimpinya dia melihat khorosan ( bapaknya) lalu ia berkata kepadanya : hai pemimpin. Bapaknya menjawab : kau jangan panggil aku pemimpin, karena kepemimpinan telah hilang. Tapi ucapkanlah : Hai tawanan. Hai anakku bila engkau makan daging, lalau kau berikan pada kami makanan dengan cara melemparkan daging itu diantara kucing dan daging dan kau jadikan padanya untuk kami maka kami senang. Karena itulah dikatakan ruh-ruh pada malam jum’at berkumpul ditempat tinggal mereka mengharap doa orang yang masih hidup dan sedekahnya
No comments:
Post a Comment