Friday, June 2, 2017

Kisah inspiratif (68) |Berdagang Dengan Allah


Diceritakan : pada suatu hari dirumah ali ada 5 jiwa : Fatimah, Hasan, Husain, Haris, mereka tinggal disitu tanpa makan, dan fatimah punya selendang lalu ia berikan ke Ali, supaya menjualnya dengan harga enam dirham dan menyodaqohkannya pada orang fakir.

Kemudian ditengah jalan ia bertemu dengan jibril dengan bentuk manusia membawa unta dari surga. Lalu jibril berkata kepadanya : Hai bapaknya Hasan, belilah untaku.lalu Ali berkata : aku tidak punya uang untuk membayar.

Jibril berkata : dengan dihutang. Lalu Ali berkata : berapa harganya ?. jibril menjawab : seratus dirham. Lalu Ali membelinya dengan cara hutang dan memegang kendalinya. Lalu ia pergi.

Ditengah jalan ia dihadapi dengan Mikail dengan wujud orang pedalaman. Lalu Mikail berkata : apa kau jual unta ini hai bapaknya Hasan ?. Ali menjawab : benar. Kau dulu beli dengan harga berapa ? Tanya Mikail. “Seratus dirham” jawab Ali.

Lalu MIkail berkata : sekarang aku akan beli dengan harga seratus enam puluh dirham. Lalu Ali menjualnya dengan harga tersebut.kemudian mikail membayarkan uangnya,lalu Ali mengambilanya kemudian pergi. Ditengah jalan ia bertemu dengan penjual yang pertama yaitu jibril.

Dia berkata : berikanlah hakku. Lalu Ali memberiakan seratus dirham kepadanya, dan masih mempunyai sisa enam puluh dirham. Kemudian uang itu ia bawa pulang kerumahnya disamping Fatimah. Kemudian Ali menggenggamkan uang tadi ditangan Fatimah.

Fatimah bertanya : Dari mana ini ?. Ali menjawab : Aku berdagang dengan Allah enam dirham dan Allah memberiku enam puluh dirham, masing-masing dirham itu sepuluh dirham. Lalu Ali dating kepada Nabi dan mengabarkan kisah tersebut. Lalu Nabi berkata : Ya Ali, penjual adalah jibril, pembeli adalah Mikail, sedangkan untanya adalah kendaraan Fatimah di hari kiamat.

Lalu Nabi berkata : Hai Ali. Aku memberikanmu tiga perkara yang selainmua tidak kuberikan :
1. Kau punya istri yang menjadi ratu perempuan surga
2. Kau punya anak dua yang menajdi raja surga semua
3. Kau menjadi menantu rajanya utusan

No comments:

Post a Comment