Jika engkau melihat seseorang yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga wiridnya, dan sampai lama tidak juga menerima karunia [keistimewaan] dari Allah, maka jangan engkau rendahkan [remehkan] pemberian Tuhan kepadanya, karena belum terlihat padanya tanda orang arif, atau keindahan orang cinta pada Allah, sebab sekiranya tidak ada warid [karunia Allah], maka tidak mungkin ada wirid.
Hamba Allah yang mendapat keistimewaan dari Allah ada dua macam:
- Abraar.
- Muqarrabin.
Adapun hamba yang muqarrabin itu, maka mereka yang telah dibebaskan dari kepentingan dunia, dan ia hanya sibuk menunaikan ibadah kepada Tuhan, karena merasa sebagai hamba yang mengharapkan keridhaan Allah semata-mata, dan mereka yang disebut aarifin, muhibbin.
Adapun orang Abraar, mereka yang masih merasa banyak kepentingan di dunia, di samping kewajiban-kewajiban taat ibadah kepada Allah, dan mereka yang dinamakan orang zahid aabid. Dan masing-masing mendapat karunia sendiri-sendiri di dalam tingkat derajatnya yang langsung dari Allah Ta'ala.
Sebenarnya seseorang yang mendapat taufik dan hidayah dari Allah, sehingga dia istiqamah dalam menjalankan suatu wirid [taat ibadah], berarti telah mendapat karunia dan rahmat yang besar sekali, sebab ia telah diberi kunci oleh Allah untuk membuka dan menghasilkan karunia yang lain dan kebesaran Allah.
No comments:
Post a Comment