Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat Tuhan, maka berarti berusaha untuk hilangnya nikmat itu dengan ikatan yang kuat."
Firman Allah:
"Lain syakartum laa adziydannakum" [Kalau kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat bagimu].
Firman Allah:
"Wamaabikum min-ni'matin faminallahi" [Tiada terjadi suatu nikmat bagimu, maka itu dari Allah].
Firman Allah:
"Wa-ammaa bini'mati Rabbika fahaddits" [ Adapun terhadap nikmat pemberian Tuhanmu, maka pergunakanlah ].
Annu'maan bin Basyir radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maka tidak akan dapat mensyukuri nikmat yang banyak, dan barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada sesama manusia berarti tidak dapat bersyukur [berterima kasih] kepada Allah."
Syukur, Ialah merasa dalam hati, dan menyebut dengan lidah, dan mengerjakan dengan anggota badan.
Junaid al-Baghdadi berkata:
"Ketika aku berusia tujuh tahun dan hadir dalam majelis As-Sariyussaqathi, tiba-tiba aku ditanya:
Apakah arti syukur?
Jawabku:
Syukur ialah tidak menggunakan suatu nikmat yang diberiakan Allah untuk berbuat maksiat.
Assary berkata:
Aku khawatir kalau bagianmu dari karunia Allah hanya dalam lidahmu belaka.
Al-Junaid berkata:
Maka karena kalimat yang dikeluarkan oleh Assary itu aku selalu menangis, khawatir kalau benar apa yang dikatakan oleh Assary itu.
No comments:
Post a Comment